Romantisisme Jerman

Romantisisme Jerman adalah fenomena gerakan intelektual yang dominan dalam ranah kefilsafatan, seni, dan budaya di keseluruhan negara berbahasa Jerman pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Dibandingkan dengan romantisisme Inggris, romantisisme Jerman berkembang lebih akhir. Seiring dengan perkembangan Weimarer Klassik, berbanding terbalik dengan roman keseriusan romantisisme Inggris, romantisisme Jerman lebih memiliki roman cerah dan diwarnai humor.

Fenomena Romantisisme Jerman umumnya berdiri sebagai reaksi atas revolusi industri, sikap angkuh dan melulu intelektual yang terus-menerus digaungkan abad pencerahan, dan rasionalisasi ilmiah atas alam.[1] Romantisisme Jerman memicu sintesis baru pada berbagai aspek dalam seni, filsafat, dan ilmu alam.[2] Gerakan tersebut kian memuncak yang umumnya dengan menekankan penonjolan konflik dan ketegangan antara dunia banal dan proyeksi supernatural.[2]

  1. ^ Casey, Christopher (2008-10-30). "Grecian Grandeurs and the Rude Wasting of Old Time": Britain, the Elgin Marbles, and Post-Revolutionary Hellenism". Foundations. III (1). [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b Ryan, Judith; Bahr, Ehrhard (2015-05-07). "German Literature". Encyclopædia Beitannica. Diakses tanggal 2017-10-06. 

Developed by StudentB